This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 06 Desember 2018

OSPOR PEGUYUPAN KODIM MABAR NTT

OSPOR peguyupan kodim, jadi kepanjangke dari OSPOR ini adalah, orientasi pengenalan organisasi. jadi ospor ini bertujuan untuk membina mental para mahasiswa baru sebelum masuk ke dunia kampus,, agar mereka sudah terbiasa,, sudah melatih mental nya, untuk masuk di dunia organisasi kampus,, nah, disini lah wadah mereka sebelum masuk ke dunia kampus, di wadah ini lerzka di bina, di kasi materi,agar ada di benak mereka, apa itu organisasi, dll.

Rabu, 05 Desember 2018

Kerumitan masalah Papua di balik penembakan di Nduga



Image copyrightREUTERSpapua
Image captionMenteri PUPR, Basuki Hadimuljono, memperlihatkan proyek jalan Trans Papua.
Penembakan terhadap 30-an pekerja proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga, Papua, di tengah upaya pemerintah mengingkatkan pembangunan di sana menunjukkan bahwa situasi politik dan keamanan di Papua memiliki kerumitan tersendiri.
Aparat keamanan menyebut pelaku serangan itu adalah 'kelompok kriminal bersenjata' yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), namun kelompok itu belum memberikan pernyataan apa pun.
Namun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) —kelompok yang menyuarakan pemisahan Papua dari Indonesia melalui referendum— mengatakan, peristiwa itu terjadi karena Papua tidak mendapat hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.
"Kami tak bisa mewakili OPM, tapi selama referendum Papua tidak dilaksanakan, akan ada selalu elemen dari masyarakat Papua yang menempuh jalan kekerasan," kata Ones Suhuniap selaku juru bicara KNPB.
Namun peneliti kajian Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth, menganggap terlalu dini untuk menyatakan bahwa peristiwa penembakan itu terkait dengan ideologi dan politik.
"Kalau bicara ideologi Papua merdeka itu kan basisnya banyak di Pegunungan Tengah. Tapi kan juga tidak serta-merta semua kejadian dikaitkan dengan persoalan ideologis," kata Adriana Elisabeth.
Sementara Koordinator KontraS, Yati Andriyani menyebut, peristiwa ini menunjukan bahwa "persoalan di Papua tidak hanya sebatas persoalan ekonomi dan pembangunan."
AFP/GETTY IMAGESImage captionSejumlah personel Brimob dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan para pekerja proyek pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.

KEMENPUPRImage captionProyek Jembatan Kali Yigi di Kabupaten Nduga, Papua
Pembangunan Trans PapuaImage copyrightKEMENPUPRcaptionPembangunan Jembatan Kali Aorak di Kabupaten Nduga, Papua.
Penembakan yang menewaskan 31 orang (yang masih harus dikonfirmasi) itu terjadi di Kabupaten Nduga, pada 1 Desember, namun baru terungkap Selasa (4/12) setelah dikabarkan oleh kalangan gereja.
Juru bicara Kodam XVII Cenderawasih menyebut pelaku penembakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang terkait Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Bahkan, Menteri Pertahanan dan Keamanan Ryamizard Ryacudu menyebut, pelakunya "bukan kelompok kriminal tapi pemberontak.
Image copyrightAFP/GETTY IMAGESpapua
Image captionSejumlah personel Brimob dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan para pekerja proyek pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.
Dalam keterangan kepada para wartawan di Jakarta, juru bicara Polri, M Iqbal mengatakan "Polri dan TNI akan mengejar, melakukan tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok ini," cetusnya.
Namun, katanya, "motif serangan ini belum jelas".
Berbagai sumber menyebut, serangan bermula dari sebuah acara 1 Desember yang oleh kalangan Papua tertentu diperingati sebagai hari kemerdekaan Papua. Sejumlah pekerja melakukan pemotretan, dan sejumlah pelaku marah karena merasa dimata-matai, lalu melakukan serangan itu. Betapa pun, hal ini masih belum bisa dikonfirmasi. 
Serangan itu merupakan yang terburuk di Papua selama beberapa belas tahun terakhir, dan justru terjadi ketika pemerintah berusaha menggiatkan pembangunan di kawasan yang selama ini dianggap dianak-tirikan oleh Jakarta.
Namun apakah serangan itu memang bermotif politik?
Belum tentu, kata sejumlah pengamat. Yang jelas, kata Yati Andriyani, koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS), hal itu menunjukkan, "bahwa pendekatan pembangunan infrastruktur ... tidak serta merta dapat memulihkan situasi keamanan dan menyelesaikan kekerasan di tanah Papua, karena persoalan di Papua tidak hanya sebatas persoalan ekonomi dan pembangunan."
"Selama ini tidak ada keseriusan dari Pemerintah untuk melanjutkan proses dialog dan menghentikan pendekatan keamanan dalam menangani konflik di Papua," katanya pula.
Hal senada disebutkan peneliti kajian Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth.
"Apa sih pengaruh dari pembangunan itu kepada perubahan sosial? Kemudian ada isu-isu lainnya. Kecenderungannya di Papua ada sebuah isu yang terkait isu lain. Jadi tidak selalu isu itu berdiri sendiri," ujar Adriana.
"Apakah kita semua paham budaya Papua, misalnya? Tension , perselisihan, itu kan mulainya dari yang hal-hal sederhana. Yang untuk kita bukan masalah, untuk orang lain masalah," imbuhnya, merujuk pemberitaan yang menyebutkan para pekerja yang meninggal dunia merupakan orang-orang luar Papua.
Di sisi lain, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menyuarakan pemisahan dari Indonesia menegaskan, akar masalahnya adalah status Papua, kata Ones Suhuniap, juru bicara KNPB.
"Supaya tidak ada pembunuhan, pembangunan bisa jalan mulus, untuk mengakhiri konflik berkepanjangan, kami menawarkan referendum. Supaya rakyat Papua menentukan haknya, apakah mau tetap dengan Indonesia atau mau merdeka," tegas Ones.
Berdasarkan keterangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, penembakan dilakukan terhadap pekerja pembangunan Jembatan Kali Aorak dan Jembatan Kali Yigi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Kedua jembatan merupakan bagian dari Trans Papua segmen 5 yang menghubungkan Wamena-Mumugu dengan panjang 278,6 km.
"Dengan kejadian ini, seluruh kegiatan kami hentikan," ujar Basuki, yang menurutnya telah mencapai kemajuan sebanyak 72%.

Padahal, menurutnya, tidak ada resistensi masyarakat dalam proyek pembangunan Trans Papua.
"Tidak ada warga yang menolak pembangunan Trans Papua ini. Ini dilakukan kelompok bersenjata. Tapi kalau warganya sendiri, semua sangat menerima pembangunan infrastruktur konektivitas ini," imbuhnya.
Image copyrightEPApapua
Image captionPerwira TNI berbincang dengan keluarga korban penembakan di Kabupaten Nduga, Papua.
Karena persoalan-persoalan di Papua begitu pelik, Adriana Elizabeth menyarankan agar semua pemangku kepentingan—termasuk pemerintah dan kelompok pro-Papua merdeka—duduk bersama menyelesaikannya.
"Kita selalu konsisten mengatakan perlunya duduk bersama, kita bicara. Apa sih yang dimaksud pemerintah terhadap Papua dan Papua memahaminya seperti apa?"
Image copyrightAFP/GETTY IMAGESpapua
Image captionPara personel TNI menurunkan sejumlah peti mati untuk menampung jenazah korban penembakan di Kabupaten Nduga, Papua.
Sejauh ini berbagai sumber menyebut bahwa korban tewas mencapai jumnlah 31 orang, termasuk seorang prajurit TNI. Namun TNI dan Polri menyebut, jumlah pastinya masih terus diselidiki.
Waka Pendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi menyatakan telah diberangkatkan personel gabungan TNI/Polri sebanyak 150 orang untuk mengevakuasi jenazah para korban, dan mencari para pelaku.

AFP/GETTY IMAGES

Selasa, 04 Desember 2018

Menyaksikan fenomena “Gerhana Kalong” di senja hari: Pulau Kalong


Pulau Kalong terletak di antara gugusan pulau pulau kecil di kawasan Taman Nasional Komodo, Pulau Kalong merupakan tempat bersarang jutaan kelelawar dengan berbagai ukuran. Gugusan pulau-pulau kecil yang masuk ke dalam area Taman Nasional Komodo memiliki karakteristik tersendiri yang masing-masing kaya akan keanekaragaman flora ataupun faunanya baik yang di daratan ataupun di bawah lautnya. Mungkin jarang terlihat hewan-hewan khas darat yang berkoloni di suatu pulau. Kebanyakan memang gugusan pulau-pulau tersebut menyimpan keindahan di bawah lautnya.

Dari sekian banyak pulau tentu Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang lekat di ingatan wisatawan sebagai pulau yang merupakan habitat endemik hewan daratan yaitu komodo. Akan tetapi, ada satu buah pulau yang ternyata menyimpan keistimewaan khusus sebagai habitat ribuan hewan yang tinggal di sana dan menjadi tujuan wisatawan juga yang hanya bisa melihatnya dari atas kapal di pinggir pulau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Kalong. Dari namanya saja sudah tentu tahu bahwa hewan yang bermukim sampai membentuk ribuan koloni adalah kelelawar atau kalong.
Pulau Kalong ini terletak sekitar 8 km dari Pelabuhan Labuan Bajo yang bisa ditempuh dengan perjalanan laut selama kurang lebih 1 jam. Pulau ini merupakan kawasan hutan bakau yang perannya penting dalam keseimbangan alam khususnya lautan. Sebagai habitat asli kelelawar atau kalong, tentu bila datang ke pulau ini saat matahari terang bersinar tidak akan ada kelelawar yang berlalu-lalang terbang, yang ada hanya pemadangan kelelawar-kelelawar tersebut tidur bergelantungan di pohon-pohon yang ada di seluruh pulau.
Biasanya kawasan pulau kalong ini menjadi salah satu tujuan wisatawan yang mengikuti sailing trip untuk melihat ribuan kawanan kelelawar beranjak dari peraduannya dan menghiasi langit terbang menuju daratan Pulau Flores saat matahari terbenam sekita pukul 6-an WITA. Pastikan kapal menepi ke sisi di mana matahari terbenam di depan mata kita dan keindahan kekuasan Sang Pencipta pun akan segera disaksikan, saat cahaya jingga dari matahari senja menerangi langit ribuan hewan hitam kecil nan lincah ini terbang sambil mengeluarkan suara-suaranya yang gemuruh menuju arah Labuan Bajo dan sekitarnya.
Momen tersebut memang sudah sengaja dirancang untuk bisa disaksikan wisatawan sehingga perjalanan menuju Pulau Kalong biasanya saat sore hari. Biasanya Pulau Kalong ramai saat matahari terbenam dan sekaligus suka dijadikan lokasi menepinya para kapal untuk stay overnight sampai esok pagi melanjutkan perjalanan. Faktor mengapa banyak kapal yang menepi di kawasan Pulau Kalong adalah selain karena lokasinya yang dekat dari Pulau Rinca (tujuan utama sailing trip), tapi juga karena dianggap aman dari arus laut pasang di Laut Flores yang cukup kejam sebab adanya tanaman bakau yang bisa menahan deburan ombak serta arus.


Selain itu, sensasi untuk menginap di habitat hewan yang dianggap simbol horor itulah yang juga meninggalkan kesan tersendiri untuk para wisatawan karena “thrilling sensation” tersebut. Jangan takut dengan keberadaan kelelawar tersebut yang terkesan seram karena kelelawar/kalong yang tinggal di pulau ini semuanya pemakan buah (herbivora) yang mencari makanannya dari pohon-pohon buah di sekitar Pulau Flores.
Pulau Kalong ini tidak berpenghuni dan tidak pula dapat dimasuki oleh manusia sebab topografi sekeliling pulau yang memang didominasi oleh tanaman bakau yang rapat sehingga susah sekali dilewati oleh manusia. Selain itu, konon di pulau ini juga terdapat koloni ekor ular phyton yang menjadi predator kelelawar dan juga bisa mengancam keselamatan manusia yang memaksa masuk menjelajahi pulau. Dahulu sudah pernah ada cerita manusia yang mencoba menjelajahi masuk ke Pulau Kalong, namun ia tidak kembali lagi keluar bahkan tidak ditemukan.
Hal itu semakin menguatkan dugaan bahwa pulau ini juga merupakan rumah bagi para ular phyton yang memang suka hidup di tempat lembap. Namun jangan takut untuk sekedar singgah di pinggir pulau ini karena belum pernah ada cerita selama ini yang menyebutkan bahwa ular phyton tersebut datang mengganggu wisatawan yang ada di atas kapal. Beberapa tips untuk Anda yang berniat menghabiskan senja sambil melihat matahari terbenam di sini adalah yang pertama adalah pastikan Anda mengabadikan momen saat terbenamnya matahari menjadi latar ribuan kelelawar itu terbang yang tampak seperti titik-titik hitam menutupi jingganya matahari senja.
Kedua, momen tersebut sangat pas ditemani kopi Flores panas yang terkenal memiliki rasa khas sedikit asam, pasti itu akan menambah sensasi Anda berada di pinggir Lautan Flores menyaksikan keindahan ala Indonesia Timur. Jika Anda memutuskan untuk menginap di pinggir pulau jangan lupa membawa pakaian hangat sebab angina laut saat malam hari lebih dingin daripada AC dan cenderung membuat masuk angin.
Untuk dapat menikmati fenomena alamiah pulau ini Anda bisa memilih travel sailing trip yang menawarkan overnight stay di Pulau Kalong, biasanya harga sailing trip berkisar dari 1-2 juta untuk yang dari Labuan Bajo ke sekitar TNK atau bisa lebih dari 3 juta rupiah untuk perjalanan dari/ke Lombok-Labuan Bajo.







Senin, 03 Desember 2018

KEUNIKAN WISATA SAWAH JARING LABA-LABA DI NTT,,




     Sawah Lodok Nusa Tenggara                          Timur

        Keunikan Sistem Pembagian               Sawah di Manggarai

Berwisata alam di Bali tak pernah lepas dari Ubud yang memiliki sistem sawah terasiring dengan irigasi bernama subak. Namun keistimewaan sistem pertanian seperti ini juga dimiliki oleh Provinsitetangga Nusa Tenggara Timurtepatnya di Flores. Di Desa Cancar, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, ada pemandangan persawahan yang harus Anda lihat.
Di Desa Cancar ada satu pemandangan yang luar biasa uniknya yaitu pemandangan luas sawah yang berbentuk jaring laba-laba atau yang biasa dikenal dengan Spider Field. Ternyata, bentuk sawah yang menyerupai jaring laba-laba tersebut merupakan tradisi adat masyarakat Kabupaten Manggarai dalam hal pembagian lahan sawah dan kebun yang disebut dengan lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki bersama dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama.

Tanah adat ini dibagikan pada anggota mayarakat sesuai ketentuan adat. Terbentuknya sawah hingga menyerupai jaring laba-laba ini setelah melalui proses pembagian oleh ketua adat dari satu titik pusat di tengah area sawah ke arah luar. Yang mana dalam proses pembagian ini sangatlah adil kepada setiap keluarga yang ada. Besar kecilnya pembagian tanah ditentukan oleh kedudukan seseorang dalam kampung dan jumlah keluarga. Semakin tinggi kedudukan seseorang dan semakin besar jumlah anggota keluarga, semakin besar pula tanah yang di dapat.
Beruntung area persawahan di Cancar dikelilingi oleh perbukitan, sehingga pengunjung seperti diberi tempat yang terbaik untuk melihat sawah jaring laba-laba. Jika dilihat dari atas bukit bentuk sawah di sana mirip dengan bentuk misterius Crop Circle. Sama seperti persawahan di Ubud yang memiliki ciri khas terasiring, di Desa Cancarini juga mampu menarik perhatian banyak wisatawan. Mereka penasaran dengan keunikan sistem pembagian sawah di Manggarai ini.
Bagi Anda yang penasaran ingin melihat sawah ini bisa datang ke Desa Cancar yang berjarak 45 menit dari Ruteng, Ibu Kota Manggarai Timur. Pemandangan unik ini dapat dicapai dari Kota Ruteng dengan menggunakan ojek sepeda motor dengan tarif Rp. 50 ribu dengan lama perjalanan sekitar satu jam saja. Kemudian setelah menemukan Pasar Cancar akan menyusuri jalan masuk yang panjang untuk menuju ke lokasi tersebut, yaitu sekitar 3 km. Hingga sampai pada jalan akhir yang kecil dengan tanjakan cukup terjal dan sempit hingga hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja.

keindahan Wisata Danau 3 warna, Nusa Tenggara Timur

 Danau Kelimutu merupakan sebuah keajaiban alam berupa danau tiga warna, danau-danau unik ini merupakan bagian dari Gunung Kelimutu yang berketinggian sekitar 1.639 meter dari permukaan laut. Terletak di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, danau unik ini dapat berubah warna dengan sendirinya tanpa dapat diprediksi, adapun beberapa warna yang pernah muncul dari ketiga danau warna warni tersebut antaralain ialah warna putih, merah, biru, hijau, coklat tua dan beberapa wana lainnya. Danau Kelimutu masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu.




Danau Kelimutu dikenal oleh masyarakat setempat sebagai tempat yang angker, tempat bersemayamnya arwah mereka-mereka yang telah meninggalkan dunia fana. Bahkan penamaan ketiga danau tersebut pun cukup menyeramkan, seperti danau paling barat (paling jauh) yang diberi nama "Tiwu Ata Mbupu" yang berarti "danau jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal", danau yang berada ditengah diberi nama danau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" yang berarti "danau untuk jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal" dan yang terletak di sebelah timur diberi nama "Tiwu Ata Polo" yang memiliki arti "danau untuk jiwa-jiwa yang ketika hidup selalu melakukan kejahatan", danau ini merupakan danau pertama yang dicapai oleh wisatawan. 

Tidak seperti namanya yang menyeramkan, Danau Kelimutu sejatinya merupakan danau kawah yang cantik dan patut untuk dikunjungi oleh wisatawan, perubahan kimia pada ketiga kawah yang berbentuk danau itulah yang menyebabkan perubahan warna air danau, hal ini justru menambah keindahan dan keunikan salah satu tempat tujuan wisata utama di Nusa Tenggara Timur ini.


POS RELAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM DI SEMBALUN











Pos Pelayanan Muhammadiyah di Sembalun Lawang sudah berdiri sejak 30 Juli 2018. Pos ini dibuat setelah terjadi gempa tanggal 29 Juli 2018. Sebelumnya, pos sempat menempati gedung TK Thahir di Desa Ledang Luar, Sembalun Lawang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Setelah gempa tanggal 5 Agustus, Musawair, koordinator pos pelayanan Ledang Luar, memutuskan mendirikan tenda.

Muhammadiyah Newsroom Network/MNN.












Mereka tiba di Pos Pelayanan Muhammadiyah Sembalun menjelang shalat magrib. Setelah malamnya melakukan pertemuan koordinasi, keesokan harinya tim kesehatan ini langsung berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat, dan langsung memberikan pelayanan kesehatan gratis di dua pos pelayananan Muhammadiyah yang ada di Sembalun. Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan pada sejumlah pasien di pengungsian dan memberikan pelayanan kesehatan bagi pengungsi atau warga yang tidak bisa mengunjungi pos kesehatan.


Air bersih juga tersedia, meskipun pasokan terkadang agak tersendat. Namun, relawan MDMC masih dan pengungsi, masih bisa memanfaatkan sungai yang masih mengalirkan air dengan debit yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci pakaian.
Pos di Sembalun ini, mendapat dukungan logistik dari Pos Induk yang ada di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB di Mataram. Di Sembalun, Muhammadiyah mendirikan dua pos pelayanan, yaitu di Pos Pelayanan Desa Lendang Luar, dan Pos Pelayanan di Desa Karya, Kecamatan Sembalun Lawang.







AKSI UNTUK MENDUKUNG REUNI 212 YANG ADA DI MONAS JAKARTA





KBRN, Mataram : Ratusan massa menggelar aksi bela Tauhid yang digelar, Minggu (2/12/2018) pagi, di halaman Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center Mataram.
Aksi  yang digelar di Mataram  untuk mendukung kegiatan reuni 212 di Jakarta.
Aksi ini diawali membacakan selawat bersama untuk keselamatan bangsa, sambil mengibarkan bendera Tauhid yang bertuliskan “La illaha illallahMuhammad Rasulullah.”.
Ketua Panita aksi Abdul Latif, menegaskan kegiatan ini tiada lain hanya ingin memperkenalkan kepada masyarakat umat islam di NTB, kalimat Ar-Rayah dan Al-Liwa yang merupakan bendera Nabi Muhammad, SAW dan bendera Umat Islam.
“Supaya  masyarakat luas bisa memahami bahwa  bendera Tauhid, Ar-Rayah dan Al-Liwa’  sama-sama bertuliskan La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah. merupakan bendera Nabi Muhammad,SAW dan juga merupakan bendera umat Islam,” ucapnya.
Bendera Tauhid Al-Liwa sebagai bendera Islam berwarna dasar putih dan tulisan hitam dengan ukuran besar.
Sementara Ar-Rayah sebagai panji perang berukuran lebih kecil, digunakan saat berperang, dan dipindahtangankan dari kalifah ke panglima atau komando pasukan perang, gunanya sebagai tanda memimpin pasukan dan menakuti musuh dalam keadaan perang.
Hanya saja kesalahkaprahan di masa kini membuat oknum-oknum kelompok tertentu  menganggap bendera tauhid adalah  bendera Anakhis. Padahal bendera itu  merupakan bendera Nabi Muhammad,SAW, pemersatu  umat dan  memberikan kedamaian dan ketentraman.
“Karena itu, aksi damai  hari ini, kami ingin tunjukkan Bendera Tauhid merupakan  bendera Rasullulah SAW yang sebenarnya,” ujar salah satu orator.
Sementara itu dalam waktu yang bersamaan di Pawai Kebangsaan dari Aliansi Cinta Pancasila dan NKRI   di Perempatan BI Mataram.  
Kedua kelompok ini bertemu dan saling menukarkan bendera Tauhid dengan bendera Merah Putih.Sama-sama membawa misi kedamaian.
Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam,SH, SIK, MH  menyatakan dalam mengawal jalannya aksi damai hari pihaknya menurunkan dua pertiga personil atau sekitar 500 orang gabungan dari Polres Mataram dan Polda NTB, termasuk personil TNI.
Personil yang diturunkan  disamping mengamankan kegiatan aksi ini, juga melayani masyarakat melakukan penjagaan terhadap aktifitas  masyarakat yang lain, karena disepanjang areal aksi dari kedua kelompok ini juga beberapa kegiatan masyarakat  berlangsung dalam waktu bersamaan.
“Seperti di hari Minggu ini, ada aktifitas masyarakat yang ke gereja, kegiatan masyarakat yang melakukan Maulid Nabi, termasuk juga kegiatan  Car free day,” tegas Kapolres.
Alam, menegaskan kehadiran Polisi dalam hal ini untuk menciptakan situasi yang kondusif, sehingga seluruh aktifitas masyarakat dapat berjalan lancar,aman, damai dan sukses.
Tampak hadir  dalam memantau dan mengamankan kegiatan tersebut, selain Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam, juga hadir Dandim Lombok Barat, Letkol (Czi) Djoko Rahmanto serta Kabinda NTB, H. Tarwo Koesnarno.




Diberdayakan oleh Blogger.

OSPOR PEGUYUPAN KODIM MABAR NTT

OSPOR peguyupan kodim, jadi kepanjangke dari OSPOR ini adalah, orientasi pengenalan organisasi. jadi ospor ini bertujuan untuk membina men...

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Blogger templates